Postingan

3 Aspek Pemetaan Kebutuhan Belajar Murid | Carol Ann Tomlinson Ed. D

Gambar
(Sumber: premierespeakers.com) Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul  How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom   menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek.  Ketiga aspek tersebut adalah: Kesiapan belajar ( readiness ) murid Minat murid Profil belajar murid Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Gambar
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal ( common sense ) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan

BUKU GURU: BAHASA INDONESIA KELAS X

BUKU SISWA: BAHASA INDONESIA KELAS X

Pendidikan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

Gambar
Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan  kodrat alam  dan  kodrat zaman . Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama” KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sebagai berikut

KONEKSI ANTAR MATERI: Budaya Positif | Modul 1.4.A.9

Gambar
  Tujuan dari pendidikan adalah memerdekakan. Merdeka berarti setiap orang bisa memilih menjadi apa saja. Dalam mewujudkan sekolah sebagaimana pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai tempat belajar yang menyenangkan dan berpihak pada murid. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan

3 SISI SEGITIGA RESTITUSI DALAM KELAS

Gambar
  Setelah Anda mengetahui tentang apa itu restitusi, tentunya Anda ingin mengetahui bagaimana cara melakukanya.  Diane Gossen dalam bukunya Restitution; Restructuring School Discipline, 2001 telah merancang sebuah tahapan untuk memudahkan para guru dan orangtua dalam melakukan proses untuk menyiapkan

Apakah Keyakinan Kelas itu?

Gambar
  Setiap tindakan atau perilaku yang kita lakukan di dalam kelas dapat menentukan terciptanya sebuah lingkungan positif. Perilaku warga kelas tersebut menjadi sebuah kebiasaan, yang akhirnya membentuk sebuah budaya positif. Untuk terbentuknya budaya positif pertama-tama perlu diciptakan dan disepakati keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas. Penyatuan pemikiran untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan serta visi sekolah tersebut kemudian diturunkan di kelas-kelas menjadi keyakinan kelas yang disepakati bersama.

5 POSISI KONTROL GURU

Gambar
  Pada postingan ini akan disampaikan suatu model disiplin yang berpusat pada murid, yang dikembangkan oleh Diane Gossen dengan pendekatan Restitusi, yang disebut dengan  5 Posisi Kontrol . Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998) mengemukakan bahwa guru perlu meninjau kembali penerapan disiplin di dalam ruang-ruang kelas kita selama ini. Apakah telah efektif, apakah berpusat memerdekakan dan memandirikan murid, bagaimana dan mengapa? Melalui serangkaian riset dan bersandar pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Orang Merasa Bersalah, Teman, Monitor (Pemantau) dan Manajer. Mari kita tinjau lebih dalam kelima posisi kontrol ini:

PENGERTIAN RESTITUSI DAN CIRINYA

Gambar
RESTITUSI: Sebuah Cara Menanamkan disiplin positif Pada Murid Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004)  Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).  Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan