Postingan
Menampilkan postingan dari Desember, 2021
BUKU SISWA: BAHASA INDONESIA KELAS X
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Pendidikan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman . Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama” KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sebagai berikut
KONEKSI ANTAR MATERI: Budaya Positif | Modul 1.4.A.9
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Tujuan dari pendidikan adalah memerdekakan. Merdeka berarti setiap orang bisa memilih menjadi apa saja. Dalam mewujudkan sekolah sebagaimana pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai tempat belajar yang menyenangkan dan berpihak pada murid. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan
3 SISI SEGITIGA RESTITUSI DALAM KELAS
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Apakah Keyakinan Kelas itu?
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Setiap tindakan atau perilaku yang kita lakukan di dalam kelas dapat menentukan terciptanya sebuah lingkungan positif. Perilaku warga kelas tersebut menjadi sebuah kebiasaan, yang akhirnya membentuk sebuah budaya positif. Untuk terbentuknya budaya positif pertama-tama perlu diciptakan dan disepakati keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas. Penyatuan pemikiran untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan serta visi sekolah tersebut kemudian diturunkan di kelas-kelas menjadi keyakinan kelas yang disepakati bersama.
5 POSISI KONTROL GURU
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Pada postingan ini akan disampaikan suatu model disiplin yang berpusat pada murid, yang dikembangkan oleh Diane Gossen dengan pendekatan Restitusi, yang disebut dengan 5 Posisi Kontrol . Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998) mengemukakan bahwa guru perlu meninjau kembali penerapan disiplin di dalam ruang-ruang kelas kita selama ini. Apakah telah efektif, apakah berpusat memerdekakan dan memandirikan murid, bagaimana dan mengapa? Melalui serangkaian riset dan bersandar pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Orang Merasa Bersalah, Teman, Monitor (Pemantau) dan Manajer. Mari kita tinjau lebih dalam kelima posisi kontrol ini:
PENGERTIAN RESTITUSI DAN CIRINYA
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
RESTITUSI: Sebuah Cara Menanamkan disiplin positif Pada Murid Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004) Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996). Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan
5 Kebutuhan Dasar Manusia
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu. Semua yang kita lakukan adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), cinta dan kasih sayang (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan kekuasaan (power). Ketika seorang murid melakukan
Hukuman, Sanksi dan Restitusi
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Dalam menjalankan peraturan ataupun keyakinan kelas, bilamana ada suatu pelanggaran, tentunya sesuatu harus terjadi. Untuk itu kita perlu meninjau ulang penerapan penegakan peraturan atau keyakinan kelas kita selama ini. Penerapan terhadap suatu pelanggaran bisa dalam bentuk hukuman atau sanksi, atau berupa Restitusi. Namun sebelum kita melangkah kepada penerapan Restitusi, kita perlu bertanya adakah perbedaan antara hukuman dan Sanksi? Bila sama, di mana persamaannya? Bila berbeda, bagaimana perbedaannya? Perlu
Kegiatan-kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
3 Motivasi Perilaku Manusia
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Makna Kata Disiplin
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Ketika mendengar kata “disiplin”, apa yang terbayang di benak Anda? Apa yang terlintas di pikiran Anda? Kebanyakan orang akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib, teratur, dan kepatuhan pada peraturan. Kata “disiplin” juga sering dihubungkan dengan hukuman, padahal itu sungguh berbeda, karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan memberi hukuman, justru itu adalah salah satu alternatif terakhir dan kalau perlu tidak digunakan sama sekali. Dalam budaya kita, makna kata ‘disiplin’ dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan
METODE GURU: Dihukum oleh Penghargaan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Prosedur Pembentukan Keyakinan Kelas
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
KEYAKINAN KELAS | Guru Penggerak
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
Modul 1.3.a.9. Visi Guru Penggerak - Rancangan Strategi Perubahan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
2.2: Konsep Disiplin Positif dan Motivasi | Calon Guru Penggerak
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
PENGANTAR Selanjutnya, untuk lebih memperdalam pemahaman Bapak/Ibu CGP mengenai Konsep Disiplin Positif dan Motivasi CGP diminta untuk mengikuti aktivitas berikut ini. Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat memahami konsep disiplin positif dihubungkan dengan teori motivasi perilaku manusia. CGP dapat memahami konsep teori motivasi manusia dihubungkan dengan konsep motivasi internal dan eksternal. CGP dapat bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis motivasi yang dimiliki oleh CGP sendiri menurut teori motivasi perilaku manusia.
Perubahan Paradigma - Stimulus Respon lawan Teori Kontrol | Calon Guru Penggerak
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya
PENGANTAR Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat memahami miskonsepsi tentang kontrol dari paparan Teori Kontrol Dr. William Glasser. CGP dapat memahami dan menerapkan perubahan paradigma stimulus-respon menjadi teori kontrol. CGP dapat bersikap kritis, reflektif, dan terbuka dalam menganalisis perubahan paradigma stimulus respon kepada teori kontrol.
Modul 1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Budaya Positif | Calon Guru Penggerak
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Adisan Jaya