Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila

Populasi manusia Indonesia usia sekolah di masa sekarang, dalam 10-15 tahun mendatang akan menjadi populasi terbanyak dan mendominasi usia produktif masyarakat Indonesia. Ini sering kita sebut sebagai bonus demografi jika saja kita dapat menumbuhkan manusia produktif Indonesia yang berkarakter baik. Namun sebaliknya, jika karakter yang bertumbuh adalah justru karakter buruk, maka “kutukan” demografi-lah yang akan Indonesia dapatkan. Profil Pelajar Pancasila sebenarnya adalah visi dan

harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa mendatang. Profil Pelajar Pancasila adalah muara dari konsep merdeka belajar dan pemelajar sepanjang hayat yang ingin dibangun lewat upaya penumbuhkembangan kepemimpinan murid. Melalui upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid kita menyediakan kesempatan murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat  mewujud sebagai pelajar Pancasila yang tidak hanya menjadi pribadi yang merdeka, namun juga menjadi pribadi yang memerdekakan bangsanya.    

Jika kita telaah lebih lanjut, dengan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid maka secara bersamaan kita sebenarnya juga membangun karakter murid yang:

1.    beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap positif yang merupakan pengejawantahan dari iman, ketakwaan dan akhlak mulia.

2.    berkebinekaan global. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan melatih murid-murid kita untuk memiliki  pemikiran dan wawasan yang terbuka. Mereka akan terbiasa untuk melihat perbedaan, menghargai beragam perspektif sehingga diharapkan dapat hidup ditengah-tengah masyarakat yang majemuk, yang mampu menghadapi perbedaan dan perubahan, baik dalam lingkup lokal maupun global. 

3.    mampu bergotong royong. Kepemimpinan murid memungkinkan murid  untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas.

4.    mandiri. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggung jawab pada proses pembelajarannya sendiri.

5.    dapat berpikir kritis. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk memiliki kemampuan berpikir kritis karena mereka akan belajar untuk  membuat pilihan dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. 

6.    kreatif. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk terekspos pada pengalaman belajar otentik yang menuntut mereka untuk mampu melihat permasalahan dan secara kreatif berusaha mencari solusi atas  permasalahan tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH: AKAD (Fiqh Muamalah)

Kapatu Mbojo (Pantun Bima)

SUBDISIPLIN LINGUISTIK