BAHASA INDONESIA SMA KELAS X: Materi Hikayat
Assalamualaikum. Pada postingin ini, saya ingin sharing materi bahasa indonesia SMA kelas X tentang Hikayat, yang terdiri dari pengertian hikayat, karakteristik atau ciri-ciri hikayat, nilai-nilai dalam hikayat, serta kata arkais (kuno) dalam hikayat. Semoga apa yang saya posting dapat bermanfaat. Selamat membaca!
HIKAYAT
1. PENGERTIAN
Hikayat adalah
salah satu jenis cerita rakyat yang
disajikan dengan menonjolkan unsur
penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.
2. KARAKTERISTIK/CIRI-CIRI
HIKAYAT
Hikayat merupakan
sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain. Adapun
karakteristik/ciri-ciri hikayat antara
lain (a) terdapat kemustahilan dalam cerita, (b) kesaktian tokoh-tokohnya, (c)
anonim, (d) istana sentris, dan (e) menggunakan alur berbingkai/cerita
berbingkai.
a. Kemustahilan
Salah satu ciri
hikayat adalah kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa maupun dari segi
cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak bisa dinalar.
b. Kesaktian
Selain
kemustahilan, seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam hikayat.
c.
Anonim
Anonim berarti
tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut
disebabkan cerita disampaikan secara lisan. Bahkan, dahulu masyarakat
mempercayai bahwa cerita yang disampaikan adalah nyata dan tidak ada yang
sengaja mengarang.
d. Istana
Sentris
Maksudnya hikayat
seringkali bertema dan berlatar kerajaan.
3. NILAI-NILAI
DALAM HIKAYAT
Hikayat
banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa
nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan
estetika (keindahan).
4. UNSUR
INTRINSIK DAN EKSTRINSIK DALAM HIKAYAT
a. Unsur
Intrinsik
Unsur intrinsik
ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan
struktur suatu karya sastra, seperti: (a) tema, (b) tokoh dan penokohan, alur, latar,
sudut pandang, dan gaya bahasa.
b. Unsur
Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik
ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri yang
menyangkut sosiologi, psikologi, dan lain-lain.
5. KATA
ARKAIS (KUNO)
Hikayat
merupakan karya sastra klasik, artinya usia hikayat jauh lebih tua dibandingkan
usia Negara Indonesia. Meskipun bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
(berasal dari bahasa Melayu), tidak semua kata dalam hikayat dapat dijumpai dalam
bahasa Indonesia sekarang. Kata-kata yang sudah jarang digunakan atau bahkan
sudah asing tersebut disebut sebagai kata arkais.
6. GAYA
BAHASA DAN KONJUNGSI
a. Gaya
Bahasa (Majas)
Penggunaan
gaya bahasa (majas) dalam hikayat berfungsi untuk membuat cerita lebih menarik
jika dibandingkan menggunakan bahasa yang bermakna lugas. Ada beberapa gaya
bahasa (majas) yang sering digunakan dalam hikayat yaitu:
1) Antonomasia
Antonomasia adalah
penggunaan sebuah epiteta untuk menggantikan nama diri, gelar resmi, dan
jabatan. Contoh: Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
2) Metafora
Metafora adalah
analogi yang membandingkandua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang
singkat. Contoh: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan
sebagainya.
3) Hiperbola
Hiperbola merupakan
gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan. Contoh: Kemarahanku
sudah menjadi-jadi hingga hampir meledak aku.
4) Perbandingan
atau Simile
Perbandingan atau
Simile adalah gaya bahasa (majas) yang membandingkan suatu hal dengan hal
lainnya menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Contoh: seperti,
laksana, bak dan bagaikan.
b. Konjungsi (Kata
Penghubung)
Konjungsi
yang digunakan dalam hikayat menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan waktu
dan kejadian dalam menceritakan peristiwa atau alur. Contoh: “Pada... Sebelum...
Lalu...”, “Ketika... Selanjutnya...”
Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Komentar