KISRUH PSSI DAN KPSI


Kisruh PSSI dan KPSI untuk kemajuan persepak bolaan Indonesia atau untuk kemajuan partai politik atau klompok tertentu? Kisruh ini kehilatannya tak ada ujungnya, kini akhirnya mencapai hasil. Dalam hal ini, PSSI dan KPSI bersatu dalam naungan BTN. Namun dengan kata sepakat antara kedua kubu tersebut, bukan berarti permasalahan berakhir begitu saja dan berjalan akur. Ada berbagai masalah yang timbul dari penyatuan tersebut, dari penyelenggaraan kongres, anggota yang harus dilantik dan lain-lain.

Mengenai persoalan kongres yang dilangsungkan hari ini tanggal 16/03/2013 terus dilanda perdebatan antara kedua kubu, seperti yang saya baca dari tribunnews.com (klik disini) Menteri Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga mengatakan
agar PSSI dan KPSI tidak mengacaukan Kongres luar biasa yang nanti akan diambilkan keputusan bagaimana kelanjutan nasib persepakbolaan Indonesia. Berikut berita selengkapnya yang saya kutip dari tribunnews.com:

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, berjanji akan mengawal pelaksanaan Kongres PSSI pada 17 Maret 2013. Sambil menunggu waktu pelaksanaan kongres, Roy Suryo meminta PSSI dan KPSI dapat menjaga keharmonisan, tanpa dikacaukan oleh oknum-oknum tertentu yang ingin menggagalkan kongres.

"Kami mempercayakan kongres kepada PSSI untuk dijalankan sebaik-baiknya. Mari kita kawal agar kongres terlaksana dengan sukses tanpa ada oknum-oknum yang berniat untuk mengacaukan," ujar politisi Partai Demokrat itu saat dihubungi TRIBUNnews.com, Rabu (27/2/2013).

Roy mengaku sudah meminta PSSI dan KPSI menjalankan komitmen dan kesepakatan yang telah ditandatangani Djohar Arifin maupun La Nyalla Mattalitti. "Ayo jalankan kesepakatan dan jangan terpengaruh dengan suara-suara yang tidak menginginkan kongres," tuturnya.

Mengenai agenda kongres, Roy Suryo mengatakan bahwa dia mengacu pada surat FIFA yang dikirim Sekjen FIFA Jerome Valcke tertanggal 15 Februari 2013. "Agenda tetap sesuai Surat yang dikirim FIFA melalui Jerome Valcke sebelumnya," imbuhnya.
Sementara terkait status kongres yang disebut Kongres Luar Biasa oleh Primo Corvaro Head of Member Associations FIFA, mantan anggota DPR RI itu menjelaskan, status kongres disebabkan waktu persiapan yang kurang. "Itu hanya karena waktu persiapannya yang kurang dari empat minggu," katanya.

Nah, begitulah nampaknya kisruh didunia persepakbolaan kita, mudah-mudahan dari kongres luar biasa ini, akan membawa dampak yang lebih baik dan mampu meningkatkan prestasi Indonesia dikancah dunia.. Dan semoga, pengurus PSSI yg akan datang tidak mementingkan kepentingan partai politik tertentu, tetapi mementingkan prestasi dan kemajuan persepakbolaan Indonesia, karena peringkat Indonesia sekarang di FIFA ke 164. Sungguh miris bukan??

Dikutip dari: http://www.tribunnews.com/2013/02/27/roy-suryo-minta-pssi-dan-kpsi-tidak-kacaukan-kongres

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH: AKAD (Fiqh Muamalah)

Kapatu Mbojo (Pantun Bima)

Makalah Mengkaji Puisi “Membaca Tanda-Tanda”

CONTOH: FORMAT PROGRAM SUPERVISI TENDIK