Postingan

PUISI: TIKUS-TIKUS SENAYAN

Gambar
Puisi ini saya buat ketika saya masih duduk dibangku SMA (Sekolah Menengah Atas) Kelas 1, tepatnya pada tanggal 15 januari 2009. Puisi yang berjudul Tikus-tikus Senayan ini, muncul dari pemikiran polos saya ketika masih duduk dibangku sekolah, yang mulai prihatin dengan keadaan politik/pemerintah pada saat itu (2009) mungkin sama saja kondisinya sampai sekarang, atau mungkin lebih parah lagi. Puisi ini sebenarnya sudah saya publikasikan sebelumnya, diblog saya yang jadul banget ( klik disini ), namun sayangnya saya sudah lupa password dan emailnya. Mungkin sudah cukup penjelasan mengenai karya saya yang satu ini, selamat membaca, semoga bermanfaat dan jangan lupa dikomentari ya gan!!?? hehehe TIKUS-TIKUS SENAYAN Wahai… Para tikus-tikus senayan Apakah tugasmu? Apakah cuma hanya untuk mengkorupsi uang Negara? Wahai para pejabat… Sungguh tak berhatikah engkau? Lihatlah di ujung sana… Kelaparan terjadi di mana-mana Banyak anak-anak calon penerus bangsa menderita Mer

PENERAPAN 5-S PADA PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN DRAMA DI SEKOLAH SEBAGAI PILAR PENDIDIKAN BERKARAKTER

PENDAHULUAN Latar Belakang             Pada dasarnya di dalam masyarakat terdapat norma-norma sebagai pedoman prilaku dalam menjaga keseimbangan kepentingan   di masyarakat. Pendidikan moral perlu menjadi prioritas dalam kehidupan. Panutan nilai, moral dan norma dalam diri manusia dan kehidupan akan sangat menentukan totalitas diri individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial dan kehidupan individu. Oleh karena itu, pendidikan nilai yang mengarah pada pembentukan moral yang sesuai dengan norma-norma kebenaran menjadi suatu yang esensial bagi pengembangan manusia utuh dalam konteks sosialnya.             Penerapan norma yang sederhana di lingkungan sekolah yaitu 5-S, kepanjangan dari Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun. Hal ini seringkala dilupakan oleh pendidik terhadap peserta didiknya. Mereka senantiasa hanya mengekang diri mereka pada norma-norma yang bersifat memaksa dan disiplin tanpa melihat bahwa hanya dengan memberi salam atau saling bertegur sapa juga dapat d

ARTIKEL: BAHASA INDONESIA IDENTITAS KITA

Gambar
            Miris sekali apabila kita mengetahui pada zaman sekarang ini, kebanyakan masyarakat Indonesia melupakan atau mengacuhkan bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Sampai dikalangan pelajar, mahasiswa atau pendidik sekalipun seringkali tidak memperhatikan dan mengacuhkan hal tersebut, sehingga timbul kesesatan dalam berbahasa baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dari kesesatan tersebut timbullah istilah bahasa baru yang mencemarkan   bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar, yaitu istilah yang tidak asing lagi ditelingi kita saat ini seperti, bahasa gaul , bahasa alay , dan lain sebagainya. Terkadang juga dalam berbahasanya, seringkali mencampuri bahasa Indonesia dengan bahasa asing, dan tidak jarang menghapus bahasa indonesia kemudian menjadikan bahasa asing sebagai bahasa sehari-harinya. Karena mereka