Postingan

Pencemaran Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini, bersamaan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin global, kondisi lingkungan hidup juga semakin berubah. Lingkungan hidup sebagai tempat melaksanakan segala aktifitas kehidupan, kini menunjukan perkembangan menuju ke arah yang memprihatinkan. Semakin maraknya kebutuhan manusia yang harus mutlak dipenuhi tanpa memandang dampak terhadap kondisi lingkungan hidup hayati itulah salah satu penyebab semakin kritisnya kondisi lingkungan hidup tersebut. Khususnya di Negara Indonesia ini, padahal Negara Indonesia adalah negara yang agraris. Sebuah kebanggaan bagi yang merasa sebagai warga negara Indonesia karena mempunyai kekayaan baik Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia begitu melimpah dari tanah Indonesia ini. Dan juga semakin dibanggakan karena kekayaan Indonesia bukan hanya dapat digunakan sebagai mata pencaharian atau sumber kehidupan dan penghasilan, namun juga menjadi tempat tinggal yang nyaman dan

Dasar-Dasar Teori Sastra

Nama              : Adisan Jaya Nim                 : 201110080311057 Artikel            : Dasar-Dasar Teori Sastra Sumber           : Rumah Sastra   Rumahsastra.com/Blogdetik.com                           By Mastiah DASAR-DASAR TEORI SASTRA A. Pengertian Sastra Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) arti kata sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”. Karya sastra berarti karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri. Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. sebuah ciptaa

CARA PENANGANAN MASALAH PADA REMAJA

Gambar
Selain ketiga masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja seperti yang disebutkan dan dibahas diatas terdapat pula mas alah masalah lain pada remaja seperti tawuran, kenakalan remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan belajar, depresi dan lain-lain. Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remaja lah masa depan bangsa ini digantungkan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain : o    Peran Orangtua : -           Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita -           Membekali anak dengan dasar moral dan agama -           Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua anak -           Menjalin kerjasama yang baik dengan guru -           Menjai tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan yang sehat

Kurangnya Mutu Pendidikan menyebabkan Kenakalan (Kerusakan Moral) dilingkup Remaja/Pelajar”

KATA PENGANTAR Asslamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta ridho-Nya tugas akhir Makalah Pengantar Pendidikan yang berjudul ” Kurangnya Mutu Pendidikan menyebabkan Kenakalan (Kerusakan Moral) dilingkup Remaja/Pelajar ” dapat terselesaikan. Dalam tugas yang penulis buat ini, tentu kiranya masih terjadi banyak kekurangan terhadap pernyataan yang disampaikan. Selaku yang menjalankan tugas, memohon maaf yang sebesarnya, jika masih ada kekurangan dari apa yang disampaikan, karena mengingat saya masih dalam tahap pembelajaran. Penulis harap Ibu Nur Anisa Ikawati M,Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah “Pengantar Pendidikan” akan selalu memberikan masukan dan arahan demi kebaikan saya kedepannya. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Penulis             DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………1 DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..2

DOA KU DI PERANTAUAN

Gambar
Karya Adisan Jaya Menjalani sebuah kehidupan yang sebenarnya, ternyata tak semudah yang aku pikirkan selama ini. Aku yang terbiasa dimanjakan, aku yang tak biasa hidup mandiri dan semuanya serba membutuhkan orang tua… “Pa…ma…beli’in itu…!! Aku mau ini…!! Pokoknya harus itu!! Pokoknya harus ini!!” Terlontar suara ku lantang, keras bergemuruh seperti lantunan guntur yang bergejolak. Dulu hingga sekarang sikap ku tak pernah berubah, namun mereka tetap menyayangi ku… memberikan segenap Cinta kasih sayang yang Mereka punya. “Iya nak, nanti Papa/Mama bakalan belikan” Ya…itu jawaban lembutnya, dan tak pernah tertolak permintaan ku, walaupun sesulit apapun, dengan keadaan ekonomi yang menghimpit. Tapi…ya begitulah, itu bukan alasan baginya…mereka rela berhutang kiri kanan ke tetangga, bekerja banting tulang demi keinginan ku. Pada hal tubuh tuanya, kian lama kian melemah, dan wajahnya yang dulu halus…kini mulai dan kian berkeriput. Ia rela ti

Teori Belajar Bahasa Kognitivisme

1.       Pengertian Kognitivisme Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mentl yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. 2.       Ciri-ciri Aliran Kognitivisme a)       Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia b)       Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian c)       Mementingkn peranan kognitif d)      Mementingkan kondisi waktu sekarang e)       Mementingkan pembentukan struktur kognitif Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan mempergunakan bentuk-bentuk reppresentatif yang mewakili obyek-obyek itu di representasikan atau di hadirkan dalam

Makalah Pengkajian Puisi Taufik Ismail

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Puisi sebagai salah sebuah karya seni dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji jenis-jenis atau ragam-ragamnya, mengingat bahwa ada beragam-ragam puisi. Begitu juga, puisi dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat bahwa sepanjang sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan selalu dibaca orang. Sepanjang zaman puisi selalu mengalami perubahan, perkembangan. Hal ini mengingat hakikatnya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (inovasi) (Teeuw, 1980).  Puisi selalu berubah-ubah sesuai dengan evolusi selera dan perubahan konsep estetikanya (Riffaterre, 1978). Meskipun demikian, orang tidak akan dapat memahami puisi secara sepenuhnya tanpa mengetahui