Postingan

Menampilkan postingan dengan label puisi untuk koruptor

JUMAT LEGI

Oleh Adisan Jaya terik mentari menyengat mereka masih sokong menyokong kata-kata bualan silauan kostum mereka ganggu pandangan emas, mutiara, dan berlian bergelantung di leher mereka awalnya aku kira anjing

PUISI: Pemimpin Kok Penakut (untuk Negeriku)

Gambar
Kedua puisi di bawah ini ku persembahkan untuk negeriku, dimana berjudul EDAN dan PEMIMPIN KOK PENAKUT? “SI KERBAU”. Puisi ini tercipta ketika saya melihat dan merenungi morat-maritnya bangsa dan negara ku Indonesia, dan kekecawaan saya terhadap para pemimpin yang tidak peduli dengan rakyat kecil. Semoga puisi dibawah ini bermanfaat untuk anda dan selamat membaca ya...jangan lupa dikomentari biar saya bisa mengkoreksi kesalahan kata-kata dalam puisi saya, terimakasih sebelumnya... PEMIMPIN KOK PENAKUT? “SI KERBAU” Oleh: Adisan Jaya Ada cerita si kerbau Pemimpin dihutan rimba perkasa, katanya. Namun morat-marit tiba Perut buncitnya malah jalan-jalan kenegeri binatang seberang Pemimpin kok cemen? Pemimpin untuk memimpin Bukan bertingkah kemayu, dihadapan layar kaca Kemudian curhat kepada reptil mini Karena ganasnya sang predator Si kerbau bercerita ke cucunya Ia ketua militer yang tegas, katanya. Namun

PUISI: TIKUS-TIKUS SENAYAN

Gambar
Puisi ini saya buat ketika saya masih duduk dibangku SMA (Sekolah Menengah Atas) Kelas 1, tepatnya pada tanggal 15 januari 2009. Puisi yang berjudul Tikus-tikus Senayan ini, muncul dari pemikiran polos saya ketika masih duduk dibangku sekolah, yang mulai prihatin dengan keadaan politik/pemerintah pada saat itu (2009) mungkin sama saja kondisinya sampai sekarang, atau mungkin lebih parah lagi. Puisi ini sebenarnya sudah saya publikasikan sebelumnya, diblog saya yang jadul banget ( klik disini ), namun sayangnya saya sudah lupa password dan emailnya. Mungkin sudah cukup penjelasan mengenai karya saya yang satu ini, selamat membaca, semoga bermanfaat dan jangan lupa dikomentari ya gan!!?? hehehe TIKUS-TIKUS SENAYAN Wahai… Para tikus-tikus senayan Apakah tugasmu? Apakah cuma hanya untuk mengkorupsi uang Negara? Wahai para pejabat… Sungguh tak berhatikah engkau? Lihatlah di ujung sana… Kelaparan terjadi di mana-mana Banyak anak-anak calon penerus bangsa menderita Mer