MATERI BAHASA INDONESIA SMA: TEKS EKSPLANASI
Assalamualaikum...
Pada postingan kali ini saya membagikan materi Bahasa Indonesia SMA Kelas XI untuk semester ganjil, yaitu materi tentang teks eksplanasi. Semoga postingan ini dapat menjadi referensi untuk pembelajaran di kelas. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!
1.
Pengertian
Teks eksplanasi merupakan
teks yang menjelaskan
sebab-akibat suatu fenomena, baik itu peristiwa alam,
ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya. Sebuah teks dikatakan termasuk
jenis teks eksplanasi jika isi teks tersebut berisi tentang proses ‘mengapa’
dan ‘bagaimana’ tentang kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, atau
budaya.
2. Ciri-ciri Teks Eksplanasi
Berikut ciri-ciri atau karakteristik teks eksplanasi yang
dapat memudahkan kita untuk membedakan antara teks eksplanasi dengan teks
lainnya.
a.
Memuat informasi berdasarkan fakta
Fungsi fakta dalam
teks eksplanasi ialah menyampaikan kebenaran dari informasi yang terdapat dalam
tulisan. Informasi-informasi yang disajikan kepada pembaca sesuai dengan
kenyataan atau peristiwa yang terjadi bukan rekayasa (tiruan).
b.
Berisi urutan sebab-akibat (Hubungan
Kausalitas)
Hubungan kausalitas
adalah hubungan sebab akibat, misalnya dengan penggunaan kata “menyebabkan”,
“disebabkan”, “sehingga”, “jika”, dan lain-lain.
c.
Bersifat Ilmiah
Fenomena yang
dijelaskan dalam teks eksplanasi berdasarkan konteks ilmiah, yaitu teori, dan
penelitian. Penjelasan tersebut dapat berupa sejarah, klasifikasi, atau
definisi.
d.
Objektif
Penjelasan dalam teks
dapat disertai argumen yang bersifat objektif dengan didukung teori yang
relevan, sehingga dapat pula dijadikan rujukan yang valid.
3.
Struktur Teks Eksplanasi
Secara umum teks Eksplanasi
memiliki struktur sebagai berikut.
a.
Identifikasi fenomena (phenomenon identification)
Mengidentifikasi sesuatu
yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial,
budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
b.
Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence)
Memerinci proses
kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas
bagaimana atau mengapa.
·
Rincian yang berpola
atas pertanyaan “bagaimana” akan
melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal
ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
·
Rincian yang berpola
atas pertanyaan “mengapa” akan
melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase
kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
c.
Ulasan (review)
Berupa komentar atau
penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
d.
Simpulan
Pada bagian akhir teks terdapat tanggapan
penulis dalam menyikapi fenomena berupa pernyataan reflektif yang bersifat umum
4. Unsur Pembentuk Teks Eksplanasi
Unsur pembentuk teks eksplanasi ialah pendahuluan dan perincian.
·
Pendahuluan berisi pengenalan objek yang akan
dijelaskan, misalnya penjelasan tentang keberadaan dan pengertian objek
tersebut, sedangkan
·
Perincian berupa penjelasan tentang urutan
peristiwa baik penyebab maupun akibatnya.
5. Bagian-bagian Pokok dalam Teks
Eksplanasi
a.
Pernyataan Umum
Pernyataan Umum merupakan bagian pertama dari teks eksplanasi yang
isinya mengenai penyampaian topik atau permasalahan yang dibahas. Bagian ini
berisi gambaran mengenai apa dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi.
Penulisan dari pernyataan umum ini harus menarik agar pembaca mau membaca teks
eksplanasi tersebut hingga selesai.
b.
Deretan Penjelas
Deretan Penjelas merupakan bagian yang sering juga disebut sebagai
urutan sebab akibat dari suatu fenomena. Pada bagian ini, terdapat penjelasan
yang detail dari suatu fenomena yang dibahas secara mendalam dan berdasarkan
urutan waktu.
c.
Interpretasi
Interpretasi merupakan bagian akhir atau penutup dari teks eksplanasi
yang berisi inti sari atau simpulan dari topik atau proses yang dibahas.
d.
Informasi Faktual
Informasi Faktual merupakan pernyataan yang berisi peristiwa berdasarkan
kenyataan atau kejadian yang sebenarnya bisa ditandai dengan adanya waktu atau
tempat. Contoh Informasi faktual dalam teks berjudul “Gempa Aceh” antara lain
Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 07.58 WIB;
Dampak kerusakannya meliputi Aceh, Sumatra Utara, Pantai Barat Semenanjung
Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Srilangka, bahkan sampai Pantai Timur
Afrika.
6. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
§ Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan
kaidah teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual (nonsastra), teks
eksplanasi banyak menggunakan kata yang bermakna denotatif.
§ Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas
maupun kronologis, teks tersebut banyak menggunakan konjungsi kausalitas
ataupun kronologis.
a)
Konjungsi kausalitas, antara
lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh
karena itu, sehingga.
b)
Konjungsi kronologis (hubungan
waktu), seperti kemudian, lalu, setelah
itu, pada akhirnya. Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga banyak
menggunakan keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.
Berikut contohnya.
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam
bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam,
alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orangtua
dengan kulit merah berkeriput. Selama
bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga
perlahan-lahan menghilangkan sebagian
keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut
asli rontok dan terus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
|
c)
Berkenaan dengan kata ganti yang digunakannya, teks
eksplanasi langsung merujuk pada jenis fenomena yang dijelaskannya, yang bukan
berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk fenomenanya itu berupa kata
benda, baik konkret ataupun abstrak, seperti demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian daerah; dan bukan
kata ganti orang, seperti ia, dia,
mereka. Karena objek yang dijelaskannya itu berupa fenomena, tidak
berbentuk personal (nonhuman participation), dalam teks eksplanasi itu pun
banyak ditemukan kata kerja pasif. Hal
itu seperti kata-kata berikut: terlihat, terbagi, terwujud, terakhir,
dimulai, ditimbun, dan dilahirkan.
7. Pola Pengembangan dalam Menulis
Teks Eksplanasi
Secara umum, pola-pola pengembangan teks eksplanasi adalah sebagai
berikut.
a.
Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi
dapat menggunakan pola sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat bertindak
sebagai gagasan umum, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun
demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum, maka
perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan
proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, proses itu
dapat disebut proses kausalitas.
Contoh:
Gempa bumi
melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006
pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,2 skala Richter pada
kedalaman 17,1 km. Pusat gempa terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota
Yogyakarta.
Gempa bumi ini
mengakibatkan puluhan orang meninggal. Beberapa orang luka–luka. Sejumlah
bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi
longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di
Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.
|
b.
Pola Pengembangan Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian
atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkahlangkahnya adalah sebagai
berikut.
·
Mengetahui perincian-perincian
secara menyeluruh.
·
Membagi proses tersebut menurut
tahap-tahap kejadian
·
Menjelaskan setiap urutan itu ke
dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses
itu dengan jelas.
Contoh:
Pada bulan
keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima
rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu
mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit
merah berkeriput. Selama bulan
kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit.
Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan
fetus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
|
Komentar