CONTOH PENILAIAN TUGAS DEBAT MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS X
Assalamualaikum.
Pada kesempatan kali ini saya memposting contoh teknik penilaian tugas Debat mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013. Teknik penilaian yang saya
paparkan di sini berupa penilaian pengetahuan: tes tulis, observasi, penugasan;
dan penilaian keterampilan.
Penilaian diperlukan untuk mengetahui kemampuan
masing-masing siswa di dalam kelas, berfungsi juga untuk guru agar bisa
mengetahui siswa yang menguasai pembelajaran secara detail. Semoga bermanfaat!
TEKNIK
PENILAIAN TUGAS DEBAT MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS X
a. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang
dapat digunakan oleh guru adalah tes tulis, observasi, dan tes penugasan.
1.
Tes tulis
Tes tulis untuk menguji pemahaman
siswa dapat dilakukan dengan tes uraian maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam
melaksanakan ulangan harian guru memilih soal uraian karena soal uraian dapat
lebih mengukur kemampuan siswa secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan
hendaknya mengacu pada indiktor pembelajaran.
Contoh Soal Uraian untuk Pelajaran I
Petunjuk:
Kerjakan soa-soal berikut dengan singkat dan jelas.
Penggalan
teks dialog berikut ini untuk mengerjakan soal nomor 1-3
Menurut saya, seorang ketua OSIS
mempunyai tanggung jawab tidak hanya menjadi pemimpin yang menggerakkan kegiatan
siswa di sekolah, tetapi ia juga harus mampu menjadi teladan dalam hal lain
baik bidang akademis maupun nonakademis. Artinya, seorang ketua harus mampu
meraih hasil belajar akademis di atas rata-rata. Kesibukannya berorganisasi
bukan alasan untuk membenrkan rendahnya nilai akademis. Ia juga harus
berperilaku yang baik seperti menaati semua aturan sekolah, berperilaku sopan,
tidak sombong, dan sebagainya.
Soal:
1.
Temukan mosi dalam teks debat di atas!
2.
Analisislah kekuatan dan kelemahan pendapat beserta argumen
di atas!
3.
Buatlah simpulan yang tepat terhadap kutipan debat di atas!
Teks
berita berikut untuk mengerjakan soal nomor 4 dan 5
Salah
satu titik banjir di jakarta adalah Pos Pengumben Lama, Kecamatan Kebon Jeruk,
Jakarta Barat. Banjir ini dipicu penumpukan sampah di jembatan yang melintang
di atas Kali Pesanggrahan. Saluran air menyebabkan air tersumbat dan bau busuk.
Penumpukan sampah ini hampir menutupi lebar sungai, bahkan kedalaman sampah
bisa mencapai satu meter dari permukaan kali,” kata Kepala Seksi Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Nurhadi,
Selasa (11/12).
Nurhadi
menjelaskan, sebenarnya penanganan sampah ini bukanlah wewenang Suku Dinas PU
Tata Air Jakarta Barat, tapi merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan
Umum.
Namun
karena penumpukan sampah berada di wilayah Jakarta Barat dan sudah
memprihatinkan, pihaknya terpaksa turun tangan untuk membenahi.
“Kita
menurunkan delapan orang petugas yang akan mengangkut sebagian sampah yang
menyumbat aliran Kali Pesanggrahan tersebut,” ujarnya.
Selain
menurunkan petugasnya, Nurhadi dan pihak terkait sudah meminta warga untuk
tidak membuang sampah, yang sebagian besar didominasi sampah rumah tangga
seperti botol plastik, stereofoam, lemari, kasur ke kali.
1.
Buatlah
mosi berdasarkan penggalan berita berikut!
2.
Buatlah
pendapat beserta argumennya yang menyetujui mosi yang kamu buat di atas.
Kunci Jawaban:
1.
Seorang
ketua OSIS mempunyai tanggung jawab tidak hanya menjadi pemimpin yang
menggerakkan kegiatan siswa di sekolah, tetapi ia juga harus mampu menjadi
teladan dalam hal lain baik bidang akademis maupun nonakademis.
2.
Kekuatan
pendapat yang disampaikan adalah disertai dengan ilustrasi yang jelas.
Kelemahannya seharusnya disertakan apa dampak bila ketua OSIS tidak dapat
menjadi pemimpin dengan teladan yang baik.
3.
Simpulan:
Seorang ketua OSIS harus mempunyai kemampuan menjadi seorang pemimpin sekaligus
teladan bagi siswa lainnya.
4.
Banjir
di di Jakarta disebabkan sampah yang dibuang di sungai.
5.
Banjir
di di Jakarta disebabkan sampah yang dibuang di sungai. Penumpukan sampah di
bawah jembatan yang melintang di atas Kali Pesanggrahan. Saluran air
menyebabkan air tersumbat dan bau busuk. Penumpukan sampah ini hampir menutupi
lebar sungai, bahkan kedalaman sampah bisa mencapai satu meter dari permukaan
kali.
Kriteria
Penilaian:
No Soal
|
Deskripsi
|
Skor
|
Skor Maksimal
|
1
|
Mosi lengkap dan benar
Mosi hampir benar, sedikit kesalahan.
Mosi kurang tepat, mengandung lebih banyak kesalahan.
|
20
15
10
|
20
|
2
|
Analisis kekuatan dan kelemahannya benar.
Analisis kekuatan dan kelemahannya hampir benar, salah sedikit.
Analisis kekuatan dan kelemahannya hanya mengandung sedikit
kebenaran.
|
20
15
10
|
20
|
3
|
Simpulannya benar dan logis
Simpulannya hampir benar.
Simpulan kurang tepat
|
20
15
10
|
20
|
4
|
Mosi lengkap dan benar
Mosi hampir benar, sedikit kesalahan.
Mosi kurang tepat, mengandung lebih banyak kesalahan.
|
20
15
10
|
20
|
5
|
Pendapat benar dan disertai argumen yang kuat
Pendapat benar, tetapi argumenkurang mendukung
Pendapat benar, argumen salah
|
20
15
10
|
20
|
Total
|
100
|
2. Observasi
Observasi
selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat
dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau
kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. Guru
mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang
disampaikan siswa selama proses pembelajaran.
Catatan ini
dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward (tambahan) nilai
pengetahuan bagi siswa.
Lembar Observasi
penilaian Pengetahuan
No
|
Hari, tanggal
|
Nama Siswa
|
Pernyataan yang diungkapkan)*
|
Reward)**
|
Keterangan
)* berisi
pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan siswa berkaitan dengan
materi yang dipelajari.
)** rentang
reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100.
3. Penugasan
Tugas-tugas yang
diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun hasil inovasi guru) digunakan
sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan siswa.
Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu
pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar
bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok.
Hasil penilain
kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan lembar
penilaian seperti ini.
Contoh lembar
penilaian tugas kognitif siswa
No
|
Penilaian Tugas pembelajaran A
|
Nilai
|
pembelajaran A
|
||
1
|
Kegiatan 1
|
|
Kegiatan 2
|
||
Kegiatan 3
|
||
pembelajaran C
|
||
2
|
Kegiatan 1
|
|
Kegiatan 2
|
||
Kegiatan 3
|
||
Nilai Akhir/ NA (Total
skor : jumlah tugas)
|
Selanjutnya,
untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan harian pada
akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan berdasarkan
tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya. Berikut adalah contoh
rumus yang dapat digunakan.
NA :
( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH
3
Catatan: (a)
reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, (b) NUH adalah
nilai Ulangan harian yang dilakukan pad akhir pembelajaran satu bab, dan (c)
nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita
konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama.
B.
Penilaian Ketrampilan
Penilaian
keterampilan diperoleh dari 30% nilai rata-rata tugas KD 4 dalam proses
pembelajaran dalam proses pembelajaran dan 70% dari praktik debat.
Instrumen
penilaian praktik debat
Nama siswa
|
Pendapat didukung dengan argumen yang kuat (20-40)
|
Penggunaan bahasa
(5-20)
|
Kelancaran bicara
(10-20)
|
Bersikap sopan
(10-40)
|
Jumlah
|
Komentar