CATATAN 20 TAHUN



Pada hari ini usiaku tepat 20 tahun, ya 20 tahun, tak terasa aku sudah berkepala dua, rasanya tahun kemarin aku masih menjadi anak kecil yang selalu bermanja-manja, saking manjanya mengusap ingus saja aku masih membutuhkan bantuan orangtua yang biasanya aku panggil mama dan bapak, dan masih banyak lagi hal lainnya yang belum bisa aku lakukan tanpa bantuan orang lain. Tapi tanggal 27 Januari 2014 ini membuatku sadar waktu berjalan terus, hingga waktu terus menggrogoti usiaku.
Sebenarnya aku benci harus menjadi orang dewasa, ketika aku melihat kembali foto kusam masa kecil yang membuatku ingin kembali ke masa itu. Masa dimana aku tidak punya masalah, tidak
digeluti dengan tugas kuliah, dan berbagai permasalahan lainnya. Tetapi foto kusam itu juga buat ku sadar, aku telah jauh berbeda. Dari sosok anak kecil yang ceria, kini aku menjadi seorang pemarah, pemalas, shalatnya bolong-bolong malahan tidak pernah sama sekali. Astagfirullah… Ini sebenarnya bukan harapan kedua orangtua ku dalam setiap doanya. Meskipun begitu, diusiaku yang 20 tahun ini, aku tetap berusaha menjadi insan yang berguna di mata orang tua lebih khususnya lebih taat kepada sang pencipta ku yaitu Alloh SWT.
Hari-hari telah ku lalui dengan begitu banyak bumbu kehidupan, kisah-kisah yang masih tersimpan erat dalam memori, baik itu kisah indah, buruk, sedih, bahagia, tertawa, maupun menangis semuanya ku rangkai menjadi cambuk penyemangat untuk jadi lebih baik. Dalam hidup ini, aku punya mimpi besar, mimpi yang hingga kini aku tak mampu mengingatnya satu persatu, tapi kini sudah mulai terwujud, dan aku belum puas, hingga suatu saat nanti aku dapat membahagiakan kedua orangtuaku yang menjadi tujuan utamaku berjuang dalam kehidupan yang keras ini.
Banyak sekali sebenarnya catatan yang harus ku koreksi untuk tahun-tahun kedepan jikalau Tuhan masih menghendaki aku untuk menikmati indahnya dunia ini, menjadi pria yang tangguh seperti yang selalu diinginkan bapak, menjadi pria penyayang seperti yang diinginkan mama, dan tentunya lebih menyadari akan adanya sang penciptaku. Semoga ditahun berikutnya, dengan bertambahnya usia ini, aku lebih dewasa, lebih menghargai apa yang aku miliki, memilih jalan yang tepat dalam masa depan, hingga akhirnya nanti aku tidak akan melemparkan jala ke tempat yang tidak ada ikannya. Aaammiinn…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH: AKAD (Fiqh Muamalah)

Kapatu Mbojo (Pantun Bima)