CONTOH TEKS PIDATO LOMBA TUB: BIMA RAMAH 2021
“MELALUI
TUB KITA BENTUK GENERASI YANG DISIPLIN, TERAMPIL, DAN BERJIWA PATRIOT MENUJU
BIMA RAMAH”
Assalamualaikum...
Yang terhormat bapak/ibu wakil kepala sekolah
Yang terhormat dewan guru serta staf Tata Usaha dan perpustakaan SMA Negeri 1 Sape
Anak-anak ku sekalian yang bapak/ibu sayangi dan banggakan
(Mukadimah...........)
Bapak/ibu yang saya hormati dan
anak-anak ku yang saya banggakan. Adapun topik yang akan kita bahas pada pagi
yang cerah ini “Melalui Tub Kita Bentuk Generasi yang Disiplin, Terampil, dan
Berjiwa Patriot Menuju Bima Ramah”.
Upacara
bendera senantiasa kita lakukan pada saat di bangku sekolah Dasar hingga saat
ini kalian duduk di bangku SMA. Mungkin di antara kita masih ada yang belum
tahu, seberapa pentingkah upacara bendera itu? Kita semua harus sadar, bahwa
upacara bukan hanya sekedar berdiri menahan panas terik matahari dan juga bukan
hanya sebuah acara seremonial belaka. Melainkan Upacara Bendera itu memiliki
makna yang besar, yaitu melatih dan membiasakan kita untuk tertib dan disiplin,
dengan tujuan meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan dipimpin.
Selain itu melatih kekompakan serta kerja sama dan yang paling penting adalah
untuk mengenang jasa para pendiri bangsa ini.
Bapak/ibu
yang saya hormati dan anak-anak ku sekalian yang bapak/ibu sayangi. Ada
pertanyaan penting yang harus kita jawab dan renungkan bersama. Apakah kita
sudah menjadi orang yang tertib? Apakah kita sudah bisa menjaga amanah sebagai
seorang pemimpin? Apakah kita sudah bersedia dipimpin untuk menjaga kekompakan
dan kerja sama? Apakah kita selalu mengingat, bahwa apa yang telah kita
dapatkan sampai hari ini adalah hasil jerih payah dan jasa para pahlawan?
Apakah kita sudah tanamkan nilai-nalai nasionalisme dan patriotisme dalam diri
kita? Sebagaimana Bung Karno mengatakan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa pahlawannya”. Mungkin di antara kita ada yang malu-malu untuk
mengakui bahwa kita masih belum bisa menjadi orang sebagaimana yang ada pada
pertanyaan tadi.
Bapak/ibu
yang saya hormati dan anak-anak ku sekalian yang bapak/ibu banggakan. Lantas,
bagaimana cara kita menjawab pertanyaan tadi? Jawabannya ada di slogan kita Dou Mbojo. Sebagai putra-putri Dana Mbojo, kita patut berbangga dan
bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pasalnya, sejak lama leluhur
membentengi kita dalam Nggusu Waru,
sebuah filosofi yang berisi ungkapan bernilai tinggi dan bermakna sangat dalam.
Ada dua filosofi dari delapan petuah dalam Nggusu
Waru yang biasa kita dengar, ada yang tahu? “Maja Labo Dahu” dan “Nggahi
Rawi Pahu”. Kita harus malu dan takut kepada Allah tidak mampu untuk
tertib, malu tidak mampu terampil, malu tidak mampu disiplin, malu tidak mampu
berjiwa patriot. Apakah kalian mau berubah? Kalau kalian mau, jalankan dan
terapkan dalam kehidupan sehari-hari, itulah maksud dari “Nggahi Rawi Pahu, Maja Labo Dahu”.
Saya
selaku kepala sekolah, pembina upacara pada pagi hari ini, memberikan
pengharapan besar kepada kita semua untuk bisa memulainya dari sekarang, cobalah
menyiapkan diri untuk belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk diri
kita sendiri. Kita harus bisa lebih
tertib, berjiwa patriot membantu sesama, disiplin yaitu shalat pada waktunya,
mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, mentaati segala
peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan maupun agama. Oleh
karenanya, saya mengajak kita semua. Mulai dari sekarang, beranilah
bercita-cita, beranilah bermimpi. Sebab dalam pundak kalian tersimpan harapan
besar bangsa ini. Insya Allah, kita akan menjadi bangsa yang hebat, bangsa yang
besar, bangsa yang memiliki generasi yang disiplin, terampil dan berjiwa
patriot menuju Bima ramah.
Bapak/ibu yang saya hormati dan anak-anak ku sekalian yang bapak/ibu sayangi. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan petuah bung Karno sebagai motivasi untuk kalian generasi harapan bangsa ini, “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit! Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Semoga apa yang saya sampaikan membawa perubahan untuk kita semua. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalam... “MELALUI TUB KITA BENTUK GENERASI YANG DISIPLIN, TERAMPIL, DAN BERJIWA PATRIOT MENUJU BIMA RAMAH”
Assalamualaikum...
Yang terhormat bapak/ibu wakil kepala sekolah
Yang terhormat dewan guru serta staf Tata Usaha dan
perpustakaan SMA Negeri 1 Sape
Anak-anak ku sekalian yang bapak/ibu sayangi dan banggakan
(Mukadimah...........)
Bapak/ibu yang saya hormati dan
anak-anak ku yang saya banggakan. Adapun topik yang akan kita bahas pada pagi
yang cerah ini “Melalui Tub Kita Bentuk Generasi yang Disiplin, Terampil, dan
Berjiwa Patriot Menuju Bima Ramah”.
Upacara
bendera senantiasa kita lakukan pada saat di bangku sekolah Dasar hingga saat
ini kalian duduk di bangku SMA. Mungkin di antara kita masih ada yang belum
tahu, seberapa pentingkah upacara bendera itu? Kita semua harus sadar, bahwa
upacara bukan hanya sekedar berdiri menahan panas terik matahari dan juga bukan
hanya sebuah acara seremonial belaka. Melainkan Upacara Bendera itu memiliki
makna yang besar, yaitu melatih dan membiasakan kita untuk tertib dan disiplin,
dengan tujuan meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan dipimpin.
Selain itu melatih kekompakan serta kerja sama dan yang paling penting adalah
untuk mengenang jasa para pendiri bangsa ini.
Bapak/ibu
yang saya hormati dan anak-anak ku sekalian yang bapak/ibu sayangi. Ada
pertanyaan penting yang harus kita jawab dan renungkan bersama. Apakah kita
sudah menjadi orang yang tertib? Apakah kita sudah bisa menjaga amanah sebagai
seorang pemimpin? Apakah kita sudah bersedia dipimpin untuk menjaga kekompakan
dan kerja sama? Apakah kita selalu mengingat, bahwa apa yang telah kita
dapatkan sampai hari ini adalah hasil jerih payah dan jasa para pahlawan?
Apakah kita sudah tanamkan nilai-nalai nasionalisme dan patriotisme dalam diri
kita? Sebagaimana Bung Karno mengatakan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa pahlawannya”. Mungkin di antara kita ada yang malu-malu untuk
mengakui bahwa kita masih belum bisa menjadi orang sebagaimana yang ada pada
pertanyaan tadi.
Bapak/ibu
yang saya hormati dan anak-anak ku sekalian yang bapak/ibu banggakan. Lantas,
bagaimana cara kita menjawab pertanyaan tadi? Jawabannya ada di slogan kita Dou Mbojo. Sebagai putra-putri Dana Mbojo, kita patut berbangga dan
bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pasalnya, sejak lama leluhur
membentengi kita dalam Nggusu Waru,
sebuah filosofi yang berisi ungkapan bernilai tinggi dan bermakna sangat dalam.
Ada dua filosofi dari delapan petuah dalam Nggusu
Waru yang biasa kita dengar, ada yang tahu? “Maja Labo Dahu” dan “Nggahi
Rawi Pahu”. Kita harus malu dan takut kepada Allah tidak mampu untuk
tertib, malu tidak mampu terampil, malu tidak mampu disiplin, malu tidak mampu
berjiwa patriot. Apakah kalian mau berubah? Kalau kalian mau, jalankan dan
terapkan dalam kehidupan sehari-hari, itulah maksud dari “Nggahi Rawi Pahu, Maja Labo Dahu”.
Saya
selaku kepala sekolah, pembina upacara pada pagi hari ini, memberikan
pengharapan besar kepada kita semua untuk bisa memulainya dari sekarang, cobalah
menyiapkan diri untuk belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk diri
kita sendiri. Kita harus bisa lebih
tertib, berjiwa patriot membantu sesama, disiplin yaitu shalat pada waktunya,
mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, mentaati segala
peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan maupun agama. Oleh
karenanya, saya mengajak kita semua. Mulai dari sekarang, beranilah
bercita-cita, beranilah bermimpi. Sebab dalam pundak kalian tersimpan harapan
besar bangsa ini. Insya Allah, kita akan menjadi bangsa yang hebat, bangsa yang
besar, bangsa yang memiliki generasi yang disiplin, terampil dan berjiwa
patriot menuju Bima ramah.
Bapak/ibu yang saya hormati dan anak-anak ku sekalian yang bapak/ibu sayangi. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan petuah bung Karno sebagai motivasi untuk kalian generasi harapan bangsa ini, “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit! Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Semoga apa yang saya sampaikan membawa perubahan untuk kita semua. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalam...
Komentar