KONEKSI ANTAR MATERI: PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 

Adisan Jaya
CGP-IV Kab. Bima (SMAN 1 Sape)

A.   SINTESIS BERBAGAI MATERI

1.   Sekolah sebagai Ekosistem

JIka diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada

dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah: Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga Kependidikan, Pengawas Sekolah, Orang Tua. Masyarakat sekitar sekolah. Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah: Keuangan, Sarana dan prasarana.

 

2.   Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking) dan Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based Thingking)

Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking)  akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.  Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif.  Kita harus bisa mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih.  Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.

Pendekatan  berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri.  Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Perbedaan antara pendekatan berbasis kekurangan dengan pendekatan berbasis aset dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Berbasis pada kekurangan/masalah/hambatan

Berbasis pada aset

Fokus pada masalah dan isu

Fokus pada aset dan kekuatan

Berkutat pada masalah utama

Membayangkan masa depan

Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan – selalu bertanya apa yang kurang?

Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut.

Fokus mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain

Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan)

Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah

Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan

Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek

Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan

(Green & Haines, 2010)

3.   Aset-aset dalam Sebuah Komunitas

Dalam mengatasi tantangan pada pendekatan tradisional yang digunakan untuk mengatasi permasalahan perkotaan, di mana penyedia jasa dan lembaga donor lebih menekankan pada kebutuhan dan kekurangan yang terdapat pada komunitas, Kretzmann dan McKnight menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan dan pedesaan .

Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu:

a.    Modal Manusia

·         Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.

·         Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala.

·         Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok.  Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi.  Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.

b.   Modal Sosial

·         Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.

·         Investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas berdampingan, contohnya kepemimpinan, bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa memiliki masa depan yang sama.

·         Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas  dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.

c.    Modal Fisik

Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:

·         Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.

·         Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.

d.    Modal Lingkungan/alam

·         Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup.  Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.

·         Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali untuk menenun, dan sebagainya.

e.    Modal Finansial

·         Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas.

·         Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal.

·         Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan.

f.     Modal Politik

·         Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi dalam komunitas.

·         Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan dengan komunitas, seperti komunitas sekolah, komite pelayan kesehatan, pelayanan listrik atau air.

g.    Modal Agama dan budaya

·         Upaya pemberian bantuan empati dan perhatian, kasih sayang, dan unsur dari kebijakan praktis (dorongan utama pada kegiatan pelayanan). Termasuk juga kepercayaan, nilai, sejarah, makanan, warisan budaya, seni, dan lain-lain.

·         Kebudayaan yang unik di setiap daerah masing-masing merupakan serangkaian ide, gagasan, norma, perlakuan, serta benda yang merupakan hasil karya manusia yang hidup berkembang dalam sebuah ruang geografis.

·         Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik.  Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.

·         Identifikasi dan pemetaan modal budaya agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya.

·         Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.

 

4.   Contoh Pengelolaan Sumber Daya

Di sekolah saya SMAN 1 Sape memanfaat aset yang ada, dikelola dengan baik sumber daya tersebut untuk mengembangkan dan memajukan sekolah, misalnya sebagai berikut:

a.    Sekolah kami memanfaatkan potensi guru yang memiliki seni agar menggunakan potensinya dalam memperindah sekolah, seperti membuat taman bunga juga melukis mural.

b.   Ketika terjadi bencana kami menghubungi alumni, tokoh masyarakat, juga bersama dengan siswa untuk mengumpulkan donasi bantuan.

c.    Area sekolah yang luas di isi dengan hal-hal yang berdampak positif bagi anak didik.

 

5.   Koneksi dengan Modul 1.3 (BAGJA)

Pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan strategi perubahan kolaboratif yang berbasis kekuatan. IA merupakan solusi strategi perubahan yang tidak dimiliki oleh pendekatan lainnya. IA mengaktualisasi potensi masing masing individu dalam kelompok menjadi kekuatan yang luar biasa dalam melakukan perubahan.

Langkah-langkah yang perlu diikuti dalam menerapkan perubahan dengan menyusun rencana tindakan berdasarkan tahapan BAGJA. Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama. Di tahap ini, Anda merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah penelusuran terkait perubahan apa yang diinginkan atau diimpikan. Tahap kedua, Ambil Pelajaran. Pada tahapan ini, Anda mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di sekolah dan pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Tahap ketiga, Gali Mimpi. Pada tahapan ini, Anda dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di sekolah. Disinilah visi benar-benar dirumuskan dengan jelas. Tahap ketiga, Jabarkan Rencana. Di tahapan ini, Anda dapat merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi. Tahapan terakhir, Atur Eksekusi. Di bagian ini, Anda memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan.

Dalam mengelola sumber daya kita perlu memetakan aset dengan menggunakan pendekatan pendekatan berbasis asset/ kekuatan. Kemudian lakukan perubahan kecil dengan menyusun rencana tindakan melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA. Sehingga kita dapat mengestimasi apa dambak rencana tersebut bagi murid.

 

6.   Pengalaman Sebelum dan Sesudah Mempelajari Modul

Sebelum mempelajari modul ini saya biasanya selalu memusatkan perhatian pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja di sekolah tempat saya mengabdi.  Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. 

Tetapi setelah mempelajari dan mempraktik kan modul ini akhirnya saya dapat menemukan dan mengenali hal-hal yang positif di lingkungan sekolah sebagai asset yang berharga, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, saya memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif di sekolah. Hal tersebut sudah saya impelementasikan untuk bahan promosi sekolah dalam Brosusr Pendaftaran Peserta didik Baru (PPDB) tahun 2022.

 

7.   Kesimpulan

Menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid sepertinya sudah menjadi hal yang umum diinginkan semua pihak. JIka diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Setiap Sekolah pasti memiliki sumber daya untuk dikelola, sebelum  dikelola kita harus memetakan aset dengan Pendekatan Berbasis Aset/ kekuatan. Kemudian, pengelolaan Sumber Daya bisa dimulai dengan merencanakan tindakan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being)  bagi anak didik. BAGJA sebagai prakarsa perubahan.


B.   RANCANGAN TINDAKAN

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIK BAGI PESERTA DIDIK DI KELAS (SMA NEGERI 1 SAPE)”

PRAKARSA PERUBAHAN

TAHAPAN

PERTANYAAN

DAFTAR TINDAKAN/ RISET/ PENYELIDIKAN YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENDAPATKAN JAWABAN

B-uat pertanyaan (Define)

Apa yang harus saya lakukan dalam pengembangan media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik di kelas?

· Mencari informasi/referensi tentang metode dan media pembelajaran yang menarik bagi murid.

· Berkonsultasi dengan fasilitator/ pengajar praktik/ kepala sekolah/ rekan guru di sekolah.

· Membentuk tim pengembangan media pembelajaraan

A-mbil pelajaran (Discover)

·    Siapakah orang/ guru yang berhasil mengembangkan media pembelajaran yang menarik bagi murid?

·    Bagaimana dia mampu mengembangkan media pembelajaran sehingga menarik bagi murid?

·    Aktivitas apa saja yang dia lakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan?

·    Situasi apa saja yang selama ini telah mendukung usaha dalam mengembangkan media pembelajaran?

·    Keterampilan apa yang sudah saya kuasai untuk mendukung usaha pengembangan media pembelajaran yang menarik bagi murid?

· Mencari profil orang atau tokoh terkenal yang sudah pernah berhasil

· Mencari tahu dan mencatat bagaimana aktivitas, situasi dan keterampilan dia dalam mengembangkan media pembelajaran sehingga menarik bagi murid

 

G-ali mimpi (Dream)

·    Apakah kebiasaan-kebiasaan baru yang saya bayangkan terjadi ketika mengembangkan media pembelajaran?

·    Bagaimana perasaan saya jika berhasil membuat media pembelajaran yang menarik bagi murid?

·    Apa saja hal-hal baru yang bisa saya lakukan setelah berhasil membuat media yang menyenangkan bagi murid?

·    Apa hal-hal/sumberdaya yang saya bayangkan akan tersedia untuk terus mengembangkan media pembelajaran yang menarik?

·    Membuat gambaran/narasi diri saat berhasil mengembangkan media pembelajaran.

·     Menempelkan kata-kata motivasi di kamar dan mengingatnya selama saya melakukan usaha-usaha selanjutnya.

·    Terus mencari referensi media pembelajaran di internet maupun buku.

·    Mengunduh aplikasi yang mendukung dalam pengembangan media pembelajaran.

·    Semoga ada laptop, kamera, dan jaringan wifi agar terus memperbaru informasi.

J-abarkan rencana (Design)

·    Apa langkah paling sederhana/langkah pertama yang bisa dilakukan?

·    Berapa lama target untuk menyelesaikan media pembelajaran tersebut?

·    Apa tindakan-tindakan yang bisa mendukung usaha dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran?

·    Bagaimana mengukur kemajuan dan melanjutkan langkah?

·    Membuat capaian yang realistis untuk setiap minggunya.

·    Membuat catatan besar target yang akan dicapai per minggu dan memajangnya di dinding kamar.

·    Memasang pengingat di gawai untuk mengatur waktu.

 

A-tur eksekusi (Deliver)

·      Siapa yang bisa mengarahkan dan memantau media pembelajaran yang saya gunakan?

·      Siapa saja yang akan saya libatkan dalam mewujudkan rencana ini? Berperan sebagai apa saja?

·      Kapan usaha penerapan media pembelajaran yang dibuat?

·      Bagaimana pencatatan kemajuan dari media pembelajaran yang dibuat?

·      Siapa yang akan menampung curhatan tentang kesulitan-kesulitan melakukan usaha membuat dan mengembangkan media pembelajaran?

·   Meminta pasangan untuk mengingatkan, memantau, dan menyemangati saya dalam pengembangan media yang saya buat.

·   Mengajak rekan guru serumpun yang memiliki keinginan yang sama.

·   Bergabung grup pengembangan media pembelajaran (misalnya: guru berbagi).

·   Penerapan media pembelajaran akan dilakukan pada ajaran baru tahun 2022.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH: AKAD (Fiqh Muamalah)

Kapatu Mbojo (Pantun Bima)

SUBDISIPLIN LINGUISTIK