Koneksi Antar Materi - Modul 2.1: Pembelajaran Berdiferensiasi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam dan
bahagia, sebagai pembuka, saya awali dengan sebuah pantun.
buku jangan simpan di rak
bacalah sebelum jadi mayat
Saya calon guru penggerak
Akan Terus belajar sepanjang hayat
Pada
postingan kali ini, saya akan memaparkan Koneksi Antar Materi – Modul 2.1
Program Pendidikan Guru Penggerak tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Tapi
sebelum saya memaparkan hal tersebut, izinkan saya memperkenalkan diri terlebih
dahulu. Nama saya Adisan Jaya, Calon Guru Penggerak angkatan IV dari kab. Bima
(SMA Negeri 1 Sape).
1.
Pembelajaran Berdiferensiasi?
a. Kurikulum yang memiliki tujuan
pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru
yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya. Setidaknya
penulisan tujuan pembelajran dapat disederhanakan dengan mengikuti pendekatan ABCD yaitu audience, behavior, condition,
degree. Dengan menggunakan pendekatan ini, seorang guru akan dapat
menciptakan tujuan yang jelas dan efektif.
§ Audience (Audiensi):
Tentukan siapa yang akan mencapai tujuan.
§ B-Behavior (Perilaku): Gunakan kata
kerja tindakan (taksonomi Bloom) untuk menulis perilaku yang dapat diamati dan
diukur yang menunjukkan penguasaan tujuan.
§ C- Condition (Kondisi): Jika
ada, nyatakan kondisi di mana perilaku harus dilakukan.
§ D-Degree (Kriteria
kinerja): Jika mungkin, nyatakan kriteria untuk kinerja, kecepatan, ketepatan,
kualitas yang dapat diterima, dll. (Opsional)
Contoh: Dengan menggunakan media
yang dipilihnya sendiri, murid dapat menyebutkan ciri kebahasaan teks Anekdot,
minimal 3 dengan tepat.
b.
Bagaimana guru menanggapi atau merespon
kebutuhan belajar muridnya. Guru akan menyesuaikan rencana pembelajaran
untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu
menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta
penilaian yang berbeda.
c.
Bagaimana seorang
guru menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk
belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi.
Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada
dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
d.
Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana
guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya
fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin
melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
e.
Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru
tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif
yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan,
atau sebaliknya.
2. Bagaimana
pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid?
Pembelajaran berdiferensiasi
haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru
merespon kebutuhan belajar tersebut. Seorang guru perlu melakukan identifikasi kebutuhan belajar dengan lebih
komprehensif, agar dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar
murid-muridnya, misalnya seperti:
a.
mengamati perilaku murid-murid
mereka;
b.
mengidentifikasi pengetahuan awal
yang dimiliki oleh murid terkait dengan topik yang akan dipelajari;
c.
mengamati murid ketika mereka sedang
menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas;
d.
melakukan penilaian untuk menentukan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini, dan kemudian mencatat
kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian
tersebut;
Pembelajaran berdiferensiasi harus dibangun dalam Learning
Community (Komunitas Belajar). Dimana guru akan memimpin muridnya
untuk mengembangkan sikap dan praktik saling mendukung tumbuhnya lingkungan
belajar.
Ada 7 Karakteristik Learning Comunity Pembelajaran
Berdiferensiasi menurut Tomlinson yaitu sebagai
berikut:
a.
setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut
dengan baik;
b.
setiap orang di dalam kelas tersebut saling menghargai;
c.
murid akan merasa aman baik fisik maupun psikis;
d.
ada harapan bagi pertumbuhan sesuai kemampuannya;
e.
guru mengajar untuk mencapai kesuksesan;
f.
ada keadilan dalam bentuk yang nyata; dan
g.
guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan
kesuksesan bersama
3. Bagaimana
membantu mencapai hasil belajar yang optimal?
Seorang pendidik dapat menerapkan
Tiga Strategi Diferensiasi untuk mencapai hasil belajar yang optimal yaitu diferensiasi
konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Diferensiasi
Konten yaitu berisi tentang apa yang kita ajarkan pada murid-murid
kita. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap tingkat kesiapan,
minat atau profil belajar murid yang bebeda, atau juga terhadap kombinasi dari
kesiapan, minat dan profil belajar murid. Contohnya, murid yang memiliki gaya
belajar visual akan belajar lebih baik jika materinya berbentuk gambar, dan
yang gaya auditoring materinya dalam bentuk audio. Kemudian Diferensiasi
Proses yaitu mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai
informasi atau materi yang dipelajari. Tugas dikerjakan secara mandiri atau
kelompok. Guru memberikan bantuan untuk murid sehingga bisa bekerja dengan
mandiri berdasarkan proses yang telah direncanakan. Sedangkan Diferensiasi
Produk berisi tagihan apa yang kita sebagai guru harapkan dari
murid. Hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan oleh murid
kepada guru. Hasil pekerjaan tersebut harus yang ada wujudnya. Cara yang
dilakukan guru yaitu dengan membantu murid secara individu atau kelompok selama
periode waktu tertentu, memberikan tantangan dan keragaman, dan memberikan
pilihan bagaimana murid dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.
4. Kaitan dengan Modul Lain
Saya melihat kaitan antara materi
dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak yaitu
pada modul 1.4 tentang Budaya Positif. Saya mengutip pernyataan Ki Hajar
Dewantara menyatakan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks
pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya
adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin
diri, yang memiliki motivasi internal. Ada beberapa poin yang mendukung
Pembelajaran Berdiferensiasi dalam modul 1.4 yaitu seperti Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia, Lima (5) Posisi Kontrol,
dan Segitiga Restitusi, sebagai langkah untuk mengidentifikasi kebutuhan
murid.
5. Kesimpulan
Kesimpulan dalam koneksi
antar materi modul 2.1 Pembelajaran berdiferensiasi ini adalah:
a.
Pembelajaran
berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan
bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.
b.
Seorang guru perlu melakukan identifikasi kebutuhan belajar dengan lebih
komprehensif, agar dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar
murid-muridnya.
Demikian yang bisa saya sampaikan pada postingan
ini, saya harapkan mohon dikoreksi jikalau ada pemaparan yang keliru dari saya,
Salam dan Bahagia. Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar