Teori Kognitivisme
Nama : Adisan Jaya
Kelas : II-B
Topik : Memahami Teori Belajar Kognitivisme
Sumber : http://paper-makalah.blogspot.com/2011/01/definisi-teori-belajar-kognitivisme.html
1.
Pengertian Kognitivisme
Teori
belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang
terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses
usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai
akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu
perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan
nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas.
2. Ciri-ciri Aliran Kognitivisme
a)Mementingkan apa yang ada dalam
diri manusia
b) Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian
c) Mementingkn peranan kognitif
d) Mementingkan kondisi waktu sekarang
e) Mementingkan pembentukan struktur kognitif
b) Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian
c) Mementingkn peranan kognitif
d) Mementingkan kondisi waktu sekarang
e) Mementingkan pembentukan struktur kognitif
Model kognitif mulai berkembang pada
abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang
sebelumnya. Model kognitif ini memiliki
perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada, Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada, Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan kognitif
ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing
memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer)
yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar. Menurut Ausubel, konsep tersebut
dimaksudkan untuk penyiapan struktur kognitif peserta didik untuk pengalaman
belajar. Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep
sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari
lingkungan. Bruner mengembangkan teorinya tentang perkembangan intelektual,
yaitu:
- Enactive, dimana seorang peserta didik belajar tentang dunia melalui tindakannya pada objek;
- Iconic, dimana belajar terjadi melalui penggunaan model dan gambar; dan
- Symbolic yang mendeskripsikan kapasitas dalam berfikir abstrak Prinsip-Prinsip Konsep Belajar Kognitivisme.
Prinsip-prinsip belajar kognitivisme
adalahsebagai berikut:
- Peserta didik akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu;
- Penyusunan materi pelajaran harus dari yang sederhana ke yang rumit. Untuk dapat melakukan tugas dengan baik peserta didik harus lebih tahu tugas-tugas yang bersifat lebih sederhana;
- Belajar dengan memahami lebih baik dari pada menghapal tanpa pengertian. Sesuatu yang baru harus sesuai dengan apa yang telah diketahui siswa sebelumnya. Tugas guru disini adalah menunjukkan hubungan apa yang telah diketahui sebelumnya;
- Adanya perbedaan individu pada siswa harus diperhatikan karena faktor ini sangat mempengaruhi proses belajar siswa. Perbedaan ini meliputi kemampuan intelektual, kepribadian, kebutuhan akan suskses dan lain-lain. (dalam Toeti Soekamto 1992:36).
Langkah
penerapan dalam pembelajaran kognitivisme:
1.
Menentukan
tujuan-tujuan instruksional.
2.
Memilih
materi pelajaran.
3.
Menentukan topik-topik yang akan
dipeserta didiki.
4.
Mencari
contoh-contoh, tugas, ilustrasi dsbnya., yang dapat digunakan peserta didik
untuk bahan belajar.
5.
Mengatur
topik peserta didik dari konsep yang paling kongkrit ke yang abstrak, dari yang
sederhana ke kompleks.
6.
Mengevaluasi
proses dan hasil belajar.
Komentar