Meningkatkan Efektivitas Perkuliahan dengan Menghargai Waktu
Oleh Anis Dwi Winarsih
Pribadi
seseorang tercermin dalam berbagai hal, seperti
kemampuan kepemimpinan,
kemandirian
(termasuk di dalamnya adalah kegigihan),
kerja sama dalam tim,
kreatifitas, dan
inovasi. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki pribadi-pribadi tersebut.
Pribadi-pribadi tersebut akan tumbuh jika mendapat rangsangan dari dalam dan
dari luar. Rangsangan dari dalam, yaitu kemauan yang timbul dari sanubari
mahasiswa itu sendiri. Hal ini didasarkan pada salah satu naluri manusia, yaitu
naluri mengembangkan diri agar lebih maju dari sebelumnya. Sedangkan,
rangsangan dari luar, yaitu berupa media yang disediakan oleh pihak kampus,
seperti kegiatan ekstrakurikuler dapat memacu perkembangan otak mahasiswa dan belajar
dapat meningkatkan kecerdasan otak.
Sibuknya
kegiatan ektrakurikuler mengakibatkan mahasiswa terkadang melalaikan
kewajibannya untuk belajar sehingga mahasiswa harus pandai dalam menyeting
waktunya. Selain dituntut berprestasi dalam bidang akademik, juga harus
diseimbangkan dengan prestasi-prestasi nonakademik. Setiap mahasiwa tidak boleh
teledor dalam mengatur waktunya. Satu kali saja teledor, maka mahasiswa
tersebut akan kehilangan waktunya. Mahasiswa yang teledor dengan waktunya maka
dapat dikatakan bahwa ia telah melukis noda hitam dalam perjalanan menuju masa
depannya.
Oleh
karena itu, untuk meningkatkan efektifitas perkuliahan dibutuhkan kecerdasan
dalam memanfaatkan waktu yang ada. Mahasiswa diharapkan dapat menanamkan dalam
sanubarinya bahwa waktu adalah uang. Selain itu, perkuliahan yang efektif juga
dipacu dari perasaan yang timbul dari dalam mahasiswa itu sendiri, contohnya
mahasiswa yang pandai terkadang suka menganggap bahwa dirinya sudah menguasai
materi-materi perkuliahan serta menganggap remeh materi-materi yang diberikan.
Hal ini akan membuat mahasiswa tersebut kurang fokus dalam belajar. Melemahnya
konsentrasi belajar mahasiswa dapat menyebabkan robohnya pondasi masa depan
yang sudah ditata.
Komentar