PUISI: KU PILIH JADI SEORANG PENYAIR

 Puisi ini tercipta, ketika saya merasa bimbang dengan pilihan hidup saya! Kemudian saya memilih untuk menjadi seorang penyair sebagai pilihan hidup saya! Mungkin ini  bukanlah akhir cita-cita saya yang terpendam. Semoga dengan membaca puisi ini, anda akan termotifasi lagi untuk meraih cita-cita yang anda ingin capai! Jangan takut! Raih mimpi itu! Sebelum kata terlambat itu datang! Selamat membaca, dan semoga bermanfaat ya?



 KU PILIH JADI SEORANG PENYAIR*

Sulit menentukan pilihan, untuk menentukan tujuan hidup ini!
Melihat itu ingin menjadi seperti itu, melihat ini ingin menjadi seperti ini.
Sebenarnya ini bukan jalanku...
Tapi ketika menengok lagi...penglihatan itu kabur laksana gempa yg datang mengguncang hebat, terus hilang dan hanya menyisakan puing-puing penderitaan...

Sulit menentukan tujuan, untuk melewati tiap tujuan bingkai hidup...
Merasakan itu ingin menjadi seperti itu, merasakan ini igin menjadi
seperti ini.
Sebenarnya itu bukan jalan ku...
Tapi kini kian merona, membutakan mata hati untuk merasa, memilih, menentukan pilihan hidup!

Aku tahu...
Hidup itu bukanlah sekedar hidup...
Hidup bukan ketika saatnya lahir hanya lahir begitu saja!
Hidup bukan ketika waktunya mati hanya untuk mati begitu saja!
Tapi hidup untuk memberikan secercah senyuman yg belum didapatkan org lain...
Tapi hidup untuk membahagiakan sesama dengan alunan syahdu sya'ir para pujangga

Tak usah aku memilih memegang senjata lagi...yang berisikan peluru berbisa!
Yang hanya mati dan mati di tanah air sendiri...
Pada hal di abad ini tidak ada lagi perang dunia?
Yang ada hanya pribumi saling membunuh pribumi!
Sehingga matinya dianggap terhormat membawa lambang Garuda didadaku!
Pada hal daging mu kau biarkan termakan oleh saudara mu sendiri...
Itukah yang kau dapatkan ketika mengatas namakan Ibu pertiwi?

Biarlah kini...
Ku ambil pena, merangkai kata demi kata untuk ku poles menjadi lentera!
Biarlah kini...
Ku ambil selembar kertas, ku sulap menjadi atap untuk merekam cuaca jiwa yang tiap saat berubah!
Biarlah kini...
Ku pilih jadi seorang penyair!!

By Adisan Jaya
07 Maret 2013
*(Puisi Ekslusifku)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH: AKAD (Fiqh Muamalah)

Makalah Mengkaji Puisi “Membaca Tanda-Tanda”

Kapatu Mbojo (Pantun Bima)