MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)
Oleh Anis Dwi Winarsih
Adalah semacam
gaya bahasa
yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh :
Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman
harapan.
2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang
menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua
pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal
namanya
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang
berupa pengulangan kata pada baris atau
kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang
menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya
miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan
bangsa.
Reptisi adalah
perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting
untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
5. Epizeuksis
Adalah
repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang
beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita
harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas
sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau
menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru
7. Anafora
Adalah
repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh :
Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
8. Epistrofora
Adalah
repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan
Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau
hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
9. Simploke
Adalah
repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau
bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku
bilang terserah aku.
10. Mesodiplosis
Adalah
repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para
gadis jangan mencari perawannya sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah
pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat,
mengulang kata pertama.
Contoh : Kita
gunakan pikiran dan perasaan kita.
12. Anadiplosis
Adalah kata
atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa
pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam
baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa
perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh :
Keras-keras kena air lembut juga
14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa
perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini
luka penuh luka siapa yang punya
15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh :
Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis
atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya
tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan
ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk
pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai
kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah
agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau
perjuangkan
18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang
menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar
perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan
kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang
melepaskan nyawa.
19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang
menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh :
Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada
gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat
berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan
klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua
kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan
usaha itu.
21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud
menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau
ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh :
Risalah derita yang menimpa ini.
22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau
menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak
ibu lamban menerima pelajaran
23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai
untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah
ke gubukku!
24. Histeron Proteron
adalah gaya bahasa yang merupakan
kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila
ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang
luas dengan pasir putihnya
25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang
memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata
yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah
merah membasahi baju dan tubuhnya
26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang
sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau
mendahului.
Contoh :
Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang
menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya.
Contoh : Kedua
orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
28. Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang
mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau
gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua
orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah
pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk
mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali
tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh :
inikah yang kau namai bekerja?
30. Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang
mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan
dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah
kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia
menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
31. Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula
menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh :
Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
32. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang
memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita
berjuang sampai titik darah penghabisan
33. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang
mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena
objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia
besar tetapi nyalinya kecil.
34. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang
mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam
frasa yang sama.
Contoh :
Keramah-tamahan yang bengis
35. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan
suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh :
Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
36. Metafora
Adalah gaya bahasa yang
membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh :
Jantung hatinya hilang tiada berita
37. Alegori
adalah gaya bahasa yang
membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman
adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
38. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang
terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan
itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh :
Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
39. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang
mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan
itu menari-nari di atas genting
40. Alusi
Adalah gaya bahasa yang
menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh :
Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
41. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang
namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu
dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk
menyatakan sifat itu.
Contoh :
Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
42. Epitet
Adalah gaya bahasa yang
menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh :
Lonceng pagi untuk ayam jantan.
43. Sinekdoke
-
Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang
menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum
melihat batang hidungnya
-
Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang
menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand
memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
44. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang
menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti
nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
45. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang
menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai
pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
46. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran
berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : ia masih
menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin
dari almarhum)
47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran
berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali
kopi ini, gula mahal ya?
48. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang
lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum
bener baumu pagi ini
49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling
kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh :
Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk
ketelinga
50. Satire
Adalah
ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya,
Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
51. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran
dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia
menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang
berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang bisa saja
dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal
kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh :
Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
53. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan
dengan menggunakan kemiripan bunyi.
Contoh :
Tanggal satu gigi saya tinggal satu
54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang
melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau
perlambang.
Contoh :
Keduanya hanya cinta monyet.
55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang
menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang
dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk
menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang
menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh :
Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang
menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat
pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
Contoh :
Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang
menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah,
biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
59. Enumerasio
Adalah
beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar
tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut
tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya.
Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan
yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
60. Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang
memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan
sebelumnya.
Contoh :
semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
61. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang
menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah,
sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam
tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam
belum ada)
62. Okupasi
Adalah gaya bahasa yang
menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh orang banyak
dianggap benar.
Contoh :
Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak
anak yang mengkonsumsinya.
63. Resentia
Adalah gaya bahasa yang
melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian tertentu dari
kalimat yang dihilangkan.
Contoh :
“Apakah ibu mau….?”
Komentar