KRITIK SASTRA

Banyak orang bertanya, bagaimana sih caranya mengkritik sebuah karya sastra itu? Berikut ini saya paparkan beberapa kiat dan pengetahuan yang bisa anda pelajari bersumber dari dosen saya. Postingan saya kali ini bisa anda pergunakan untuk mengkritik sebuah atau lebih karya sastra. Selamat membaca, semoga bermanfaat, dan jangan lupa sisipkan komentarnya ya?
·         Beberapa penjelasan mengenai Sastra dan Ilmu Sastra, yaitu sebagai berikut:
1.      Sastra harus dipisahkan dengan ilmu sastra, sedangkan teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra merupakan cabang ilmu sastra.
2.      Teori sastra adalah studi prinsip,
kategori, dan kriteria yang dapat diacu dan dijadikan titik tolak dalam telaah dibidang sastra.
3.      Sedangkan studi-studi terhadap karya konkret disebut kritik sastra dan sejarah sastra.
4.      Ketiga bidang ilmu ini saling berkaitan dan mempengaruhi secara erat. “Tidak mungkin kita menyusun teori sastra tanpa kritik sastra dan teori sastra; kritik sastra tanpa teori sastra dan sejarah sastra” (Wellek & Warren, 1993: 39)

Isosceles Triangle: Apresiasi Sastra                                                Teori Satra



                         
Sejarah Sastra                                  Kritik Sastra

Klasifikasi teori sastra menurut Wellek dan Abrams, yaitu sebagai berikut:
1.      Wellek:
a.       Intrinsik
b.      Ekstrinsik
2.      Abrams:
 




Artist                            Work               Audience

·         KRITIK SASTRA

1.      Kritik sastra meliputi:  Apresiasi, menilai, menulis esai.
2.      Kompetensi yang harus dicapai:
a.       Mengidentifikasi ciri-ciri kritik sastra dan esai.
b.      Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik sastra dan esai.
c.       Menulis kritik sastra dan esai

·         DEFINISI
1.      Kritik Sastra adalah analisis terhadap suatu karya satra untuk mengamati atau menilai baik buruknya suatu karya secara objektif.
2.      Esai adalah karangan singkat yang membahas suatu masalah dari sudut pandang pribadi penulisnya. Masalah yang dibahas dalam esai merupakan masalah yang actual dari berbagai bidang seperti kesusasteraan, kebudayaan, iptek, dan politik.

·         CIRI-CIRI KRITIK SASTRA
1.      Bersifat objektif.
2.      Bertujuan untuk membangun (memperbaiki) karya yang dikritik.
3.      Menjadi bahan acuan untuk meningkatkan kreatifitas pencipta karya tersebut.

·         CIRI-CIRI ESAI
1.      Dikmbangkan berdasarkan pandangan pribadi penulis esai.
2.      Membantu pembaca untuk memahami suatu karya atau masalah.
3.      Ditulis dengan bahasa yang santai dan cair (tidak kaku seperti artikel atau karya ilmiah).

·         PRINSIP PENULISAN KRITIK SASTRA
1.      Seorang kritikus sastra wajib membaca karya sastra yang akan dikritik berulang kali sampai mendapatkan gambaran yang jelas mengenai isi karya sastra tersebut.
2.      Seorang kritikus harus memiliki alat analisis yang akan digunakannya untuk menilai karya sastra yang dikritiknya.
3.      Seorang kritikus harus memiliki alasan atau argumentasi yang kuat atas penilaian yang diberikannya terhadap karya sastra yang dikritiknya.
4.      Seorang kritikus dalam menyampaikan kritiknya harus dilandasi niat untuk membantu pencipta karya tersebut agar bisa berkarya lebih baik lagi.

5.      Seorang kritikus harus mampu mengungkapkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam karya tersebut agar bisa dipahami oleh pembacanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH: FORMAT PROGRAM SUPERVISI TENDIK

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X: TEKS ANEKDOT [Kurikulum Merdeka]

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X: TEKS LHO [Kurikulum Merdeka]

MAKALAH: AKAD (Fiqh Muamalah)