Postingan

Menampilkan postingan dengan label CERPEN

MATERI: CERPEN (CERITA PENDEK) | Bahasa Indonesia SMA Kelas XI

1.        Pengertian ·          Cerita pendek merupakan salah satu karya sastra yang memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi. Dalam cerita pendek, kita akan banyak menemukan berbagai karakter

CERPEN: GURU ITU MENTARI DIKALA AWAN BERKABUT

Gambar
Oleh Adisan Jaya Menjadi guru sebenarnya bukanlah impianku saat kecil maupun setelah lulus SMA. Meskipun ayahku seorang guru, begitu banyak mimpi dari profesi lain yang aku idamkan, seperti menjadi TNI, POLISI, Pengacara, dan yang terakhir Ahli Geologi. Namun Tuhan mungkin berkehendak lain, cita-cita yang aku idam-idamkan itu tidak ada yang keturutan (hehehe), dengan dalih yang tidak bisa aku ungkapkan satu persatu dalam tulisan ini. Kecewa yang

CERPEN: JILBAB DI TEMPAT PROSTITUSI

Gambar
Oleh Anis DW Langit hitam kelam terasa semakin menemukan keindahannya saat dihiasi beribu bintang. Beribu bintang yang selalu menawarkan keanggunannya dalam setiap kerlipannya. Rasanya tak cukup hanya sejuta bintang yang membuat malam begitu indah. Namun, ada bulan yang senantiasa memantulkan cahaya surya bagi alam ketika surya tak lagi menyinari di kala gelap. Bulan dan bintang itu bagaikan sisi mata uang yang selalu melengkapi. Bintang seakan tak pernah hidup tanpa adanya bulan, begitu pun bulan.             Keindahan malam itu seakan mendukung kehidupan di sekitar rel kereta api Kertowono. Letaknya tak jauh dari pusat ibu kota. Setiap malam, banyak wanita mengadu nasib di tempat ini. Mereka berlalu-lalang dengan memakai pakaian yang serba mini menontonkan keelokan tubuhnya.   Rambut yang terurai semakin menambah keelokannya. Pemandangan malam tak hanya berhenti di situ saja, tetapi kaum adam dengan

Cerpen: Garuda di Dada Ayah Rudi

Gambar
Garuda di Dada Ayah Rudi Oleh Adisan Jaya Fajar nampaknya menyambutku dengan senyum cerahnya, kian detik kian mekar... Diiringi alunan nyanyian burung-burung bersenandung dengan indahnya, membuatku terbawa kedalam nada-nada syahdu. Meski sedikit terganggu dengan pasukan ayam yang mulai berpidato dengan celotehannya. Tapi aku cukup menikmati, karena kupu-kupu bersolek di depan ku, mencoba menyemprotkan bingkai baru dengan penuh warna. Ah...indah tak terkira, hingga menghabiskan kata-kata yang ku tabung selama ini. Kata-kata yang sengaja   disimpan karena kecewa dengan keadaan yang tak sepaham denganku. Pagi ini aku memulai seperti hari biasa, minum teh sambil baca koran diatas kursi roda yang sedikit membatasi gerakku, tapi aku coba nikmati sepenuh hati. Mataku mulai merangkak diatas ribuan huruf yang ku rangkul dengan sedikit was-was, ku perhatikan satu persatu seakan tak ingin satu rangkai katapun terlewati. “Tik!” tiba-tiba kedipan mataku tertunda, nampaknya ada satu hal y