Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

PUISI: MALAM INI MALAMMU

Gambar
Oleh Adisan Jaya Dinda… Malam ini malammu Tidurlah Sisipkan namaku dalam mimpimu Lekas selimuti malammu Terlelaplah Kan ku bentengi dengan jemari Agar kau tak tersakiti lagi Dinda…

PUISI: BALADA UNTUK NEGERI

Gambar
Oleh Adisan Jaya Zaman ini Berharap pribumi jadi analis Menelisik moral para penghuni Mungkin termasuk aku Yang hingga saat ini anestesi Akan keadaan ibu pertiwi Tanah, ku menapakkan kaki ini Sudah bak negeri anta beranta Dipenuhi antagonisme Dibakar anarkisme Dikuasai pasukan barbaar

PUISI: ELEGI

Gambar
Oleh Adisan Jaya Mengukir nama-Mu Bagaimana? Tangan kaki gemetar Rindu cintai-Mu Rindu ngemis pada-Mu Rindu sujud pada-Mu Tapi tak bicara Jauh… Lewat ego menggunung Angkuh… Padahal raga tak ada beda

PUISI: KAU TETAP AYAHKU

Gambar
Oleh Adisan Jaya Ayah… Wajahmu kian hitam mengkerut Begitu lelah ku lihat rautmu Mungkin karena harimu tak pernah kosong Pagi siang sore kau bergelut dengan merahnya mentari Hingga malampun kau belum terlelap Karena dibenakmu hanya satu Menyambung

PUISI: KU INGIN KAMU

Gambar
Oleh Adisan Jaya Tak mampu ku sebut namamu Apalagi menyatakan yang seharusnya Letak dan bentuk tulang yang tepat Diikat oleh lapisan daging yang tepat pula Kulit yang halus lembut Meski aku tak pernah

CERPEN: LUKISAN ATISAM (AKU NAMPAKNYA JATUH CINTA)

Gambar
Ku mainkan kuas di atas kanvas ini. Sembari memejamkan mata aku hayati benar-benar. Sketsamu yang samar ku reka. Ku koneksikan saraf dalam raga, untuk menumpahkan bayangmu yang akhir-akhir ini menghantui. Kemudian ku tumpahkan indahmu dengan tinta ini. Tapi sedikit sulit memang, karena indah dalam dirimu tak mampu tergambarkan oleh tinta-tinta murahan ini. Entah kenapa neuron terus memacu untuk membayangkanmu. Semuanya