PUISI: KEPADA TUHAN

Oleh Adisan Jaya

Tetes air mata nampak bersinar
Tertampung di atas telapak tangan
Hingga cahaya memberiku terang dalam gelap
Selaksa harapan dalam ke tak pastian
Bergumam dalam kebimbangan
Jari-jari begitu kaku tuk menulis
Meski satu bait tak bermakna
Pada hal banyak nian ingin tercurahkan

Kepada hati yang beku
Kepada ilmu yang dangkal
Kepada iman yang rapuh
Kepada jiwa yang lusuh
Yang mulanya terlampau angkuh
Pada hal hanya setitik debu jalanan
yang bisanya merengut
Ya Tuhan…
Masikah ada jikalau terbesit ampunan itu?
Masihkah mampu jikalau aku jalani kewajibanku
tatkala otot mengendur,
kulit mengkerut,
tulang membungkuk,
dan lain sebagainya?
Sadarkanlah daku ditengah euforia duniawi
Sebelum ketakutanku terlambat untuk ku sadari
Tuhan…
Asma-Mu ku sebut dengan lirih
Bukti tulusnya permohonan ampunku

30/03/14

01:34 AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH: AKAD (Fiqh Muamalah)

Makalah Mengkaji Puisi “Membaca Tanda-Tanda”

Kapatu Mbojo (Pantun Bima)